Buruh Digeruduk Massa Bayaran, Polrestabes Surabaya Amankan Ratusan Preman
Buruh Digeruduk Massa Bayaran, Polrestabes Surabaya Amankan Ratusan Preman
Aksi pengeroyokan terhadap massa buruh PT Mkts diduga dilakukan oleh ratusan preman bayaran, Kamis (17/02/2022) menyebabkan belasan buruh luka. Akibat kejadian tersebut, Polrestabes Surabaya bersama anggota Polsek Tenggilis langsung mengamankan ratusan preman dan digelandang ke gedung Bharadaksa Polrestabes Surabaya.
Pantauan beritajatim.com, ratusan preman tersebut diangkut menggunakan mobil truk menuju Polrestabes Surabaya. Beberapa dari mereka menggunakan seragam satpam dan beberapa lainnya berpakaian casual.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana menjelaskan, pihaknya telah mengamankan 124 orang yang terlibat bentrokan di kawasan Rungkut Industri tersebut.
“Sementara 124 masih kami data,” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan.
Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Achmad Yusep Gunawan mengatakan pihaknya telah melakukan pendalaman terhadap insiden tersebut. Saat ini, ia melakukan pemeriksaan terhadap kedua belah pihak, baik massa buruh dan kelompok yang datang menyerang.
“Kejadian pagi tadi masih kita dalami untuk unsur pidana. Akan kami tindak tegas dan terukur,” ujar Yusep didepan awak media.
Dari data yang dihimpun oleh beritajatim.com, dari ratusan preman yang diamankan, ada belasan orang yang hasil tes Covid 19 menunjukan reaktif. Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan tes kepada massa lainnya.
Sebelumnya, Aksi bentrok antara kelompok buruh yang berdemo untuk mogok kerja di PT Mtks dan ratusan preman sewaan terjadi di kawasan Rungkut Industri, Kamis, (17/02/2022) sekitar pukul 09.00 WIB. Dalam aksi tersebut, setidaknya 15 buruh menjadi korban pemukulan.
Ahmad Arifin, koordinator lapangan dalam aksi tersebut menjelaskan, saat itu pihaknya sedang melakukan aktivitas mogok kerja dengan menduduki pabrik dengan biasa. Tak berselang lama, tiba-tiba dua truk berisikan preman dengan berbagai atribut datang dan menghajar buruh.
“Mereka datang dengan membawa alat seperti pemotong rante, balok kayu, bahkan paving. Teman-teman kami dihajar tanpa ada kompromi,” ujarnya saat dikonfirmasi Beritajatim di halaman Polrestabes Surabaya.