23 KK Korban Gempa Terparah di Tirtoyudo Mendapat Bantuan Senilai 200 Juta Dari Ningsih Tinampi
23 KK Korban Gempa Terparah di Tirtoyudo Mendapat Bantuan Senilai 200 Juta Dari Ningsih Tinampi
Malang- (beritaistana.id); *NINGSIH TINAMPI* memberikan bantuan sosial berupa bahan material bangunan senilai Rp. 200 juta rupiah kepada 23 Kepala Keluarga, ditambah uang pembayaran tukang yang menggarap rumah-rumah korban ‘Gempa Malang’ sejumlah Rp. 9,2 juta rupiah, Senin (23/08/2021).
23 KK tersebut merupakan korban ‘Gempa Malang’ di 4 Desa terparah di Kecamatan Tirtoyudo dan Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang.
Hal tersebut tidak lepas dari perjuangan ‘Tim Kemanusiaan Daster Pink’ yang sudah cukup lama mengenal Ningsih Tinampi.
Sumantri, salah satu anggota ‘Tim Kemanusiaan Daster Pink’ mengatakan, ide mencarikan dana bantuan tersebut muncul saat _cangkruk_ bersama.
“Suatu malam saya bertamu ke rumah salah satu korban gempa, beliau menangis karena rumahnya kebocoran. Akhirnya saat _cangkruk’an_ kami membicarakan permasalahan itu dan muncullah ide untuk menghubungi Ningsih Tinampi,” ujarnya.
‘Tim Kemanusiaan Daster Pink’ ini digagas oleh Witono saat _Njagong Bareng_ dan saat ini hanya beranggotakan 5 orang.
“Daster Pink ini artinya mereka yang los diijinkan istrinya untuk membantu kemanusiaan. Dan disini kami memiliki misi yang sama,” imbuh Sumantri.
Saat ditemui oleh media beritaistana.id, Ningsih Tinampi mengaku tidak menunggu moment tertentu saat memberi bantuan. Jika ada yang membutuhkan bantuan, maka Tim Ningsih Tinampi akan memberikan informasi.
“Ya kalau ada sedikit rejeki lebih, kami menyisihkan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan,” ujarnya.
Sementara terkait lambatnya bantuan dari pemerintah, Ningsih Tinampi tidak mau berkomentar. Ia memberikan bantuan tersebut semata-mata memang sudah menjadi kegiatan rutin dan tidak ada sangkut pautnya dengan bantuan pemerintah.
“Kita semua tahu bahwa kondisi negara Indonesia sendiri saat ini juga darurat. Yang mana pandemi Covid-19 ini masih belum teratasi dan masih banyak lagi bencana-bancana di tempat lain yang juga memerlukan bantuan. Jadi, kalau ada keterlambatan ya wajar dan masyarakat harus sadar akan hal itu,” pungkas Ningsih Tinampi.
Yang mana diketahui para korban ‘Gempa Malang’ sampai saat ini masih menunggu janji dari pemerintah. Dimana selama 5 bulan ini, para ‘Korban Gempa’ masih menerima uang tunggu untuk 3 bulan senilai Rp. 1,5 juta rupiah per KK.
Danramil pun menyampaikan kepada masyarakat agar bersabar menunggu bantuan dari pemerintah, karena ada mekanismenya. Semua sudah diajukan ke pusat tinggal menunggu realisasinya saja.
Untuk rumah yang dibangun bagi para korban ‘Gempa Malang’ yakni dengan luas 4×6 meter.
Salah seorang perwakilan dari Desa Sukorejo Kecamatan Tirtoyudo menyampaikan, sudah ada saldo dana sejumlah Rp. 7,8 juta rupiah yang terkumpul di ‘Komunitas Peduli Masyarakat’ Desa Sukorejo.
Dana tersebut didapat dari masyarakat yang bekerja di luar negeri atau luar pulau yang tergerak hatinya untuk memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan.
Acara berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat dan dihadiri oleh Muspika Tirtoyudo dan beberapa warga masyarakat.
Masyarakat korban ‘Gempa Malang’ merasa terbantu dan sedikit terhibur dengan kedatangan Ningsih Tinampi yang memang pembawaannya santai dan _guyon_ bersama masyarakat.
Masyarakat sangat berterimakasih sekali atas bantuan dari Ningsih Tinampi karena sangat bermanfaat sekali bagi para korban ‘Gempa Malang’, terutama di Masa Pandemi Covid-19 ini.
Eko Susianto, selaku anggota Reclasseering Indonesia yang juga menghadiri acara tersebut menilai bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk upaya membantu pemerintah dalam pemulihan ekonomi masyarakat di masa PPKM ini. Peranan pemuda-pemuda yang ada dalam komunitas-komunitas itu juga patut diacungi jempol. Karena pemuda yang tergabung dalam lingkungan tersebut bisa membantu pengoptimalan bantuan ke warga secara tepat sasaran. Serta, juga bisa membantu memonitor pelaksanaan dan bisa menumbuhkan dan memupuk gotong royong dan rasa saling berbagi dengan yang lain, mengerti situasi dan kondisi terkait korban bencana alam.
Eko Susianto berharap agar upaya Ningsih Tinampi dan upaya para pemuda yang tergabung dalam komunitas tersebut bisa menjadi contoh bagi masyarakat mampu lainnya di Desa lain maupun Kecamatan lain. Sampai bisa mengumpulkan dana sosial sebesar Rp. 7,8 juta rupiah karena upaya-upaya pemuda yang peduli dan patut diacungi jempol tersebut.
Eko Susianto mengatakan, siapapun bisa menjadi apapun di Indonesia ini selama itu baik buat bersama baik buat peradaban dan baik buat kemanusiaan.
Ternyata, selain memberikan bantuan kepada para korban ‘Gempa Malang’ tersebut, Ningsih Tinampi juga ada titipan dari Mabes Polri berupa 200 Al-Qur’an untuk disumbangkan ke masjid-masjid dan musholla-musholla. (eko s)
Jakarta , 24 Agustus 2021
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat PT. Berita Istana Negara
Website: https://www.beritaistananegara.co.id https://www.beritaistana.id / https://www.beritaistana.com