Puluhan Janda dan Lansia di Kelurahan Harjosari Bawen Semarang Tidak Tersentuh Bantuan Covid-19
Puluhan Janda dan Lansia di Kelurahan Harjosari Bawen Semarang Tidak Tersentuh Bantuan Covid-19
Selasa 15 Desember 2020 Oleh Tim Berita Istana
UNGARAN–Dampak pandemi Covid-19 hingga kini masih dirasakan masyarakat, khususnya di sektor ekonomi. Untuk itu, lebih dari 20 janda dan lansia di RT 06 RW 03 kelurahan Har Josari Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang hingga saat ini belum tersentuh bantuan covid 19 dari pemerintah pusat maupun provinsi dan kabupaten sejumlah warga janda dan lansia saat ditemui beritaistana.id (11/12/2020) saat berkumpul di rumah warga mengakui selama masa pandemi covid 19 baru sekali menerima bantuan, selama masa pandemi. Padahal para janda dan Lansia memiliki identitas KTP dan kartu keluarga.(15/12/20).
Sri Wardinah janda yang berumur 75 tahun menuturkan kepada berita istana bahwa dirinya hidup di rumah sendiri dan tidak punya pekerjaan tetap ia mengungkapkan baru sekali menerima bantuan dari pemerintah jelasnya.
Tidak jauh beda seperti yang disampaikan Yanti (sebutannya) janda umur 50 tahun mengeluhkan juga tidak punya pekerjaan tetap harus mengurusi anak yang masih sekolah janda dan lansia tersebut rata-rata berkeluh kesah karena tetangganya dan orang-orang yang lebih mampu kenapa justru mendapatkan bantuan sedangkan kami janda yang sudah tua malah tidak mendapatkan bantuan karena kami ini melihat dan mendengar kalau cemburu ya wajarlah tegasnya.
Penuturan para janda bahwa bantuan sembako yang diterima hanya beras 10 kilo telur 8 butir minyak 1 liter gula pasir 1 kilo teh bungkus kotak 1 bungkus.
Yuliani seorang ibu rumah tangga juga menyampaikan
dirinya pernah mendatangi Kantor Kelurahan Harjosari untuk menanyakan bantuan dan menyerahkan berkas berupa KK dan KTP 5 orang, di kelurahan ketemu dengan bu lurah dan Pak RT 05 hanya diberikan penjelasan ada bantuan tapi dari partai PDIP Perjuangan bantuan tersebut hanya beras 5 kilo gula pasir 2 kilo 1 lt.
4 hari kemudian, bantuan baru disampaikan kepada 5 orang janda di antaranya Suyanti, sulami, Sugiarti dan Supanti yang dirumahkan dari pekerjaannya. semuanya warga RT 06 Adapun bantuan tersebut bertuliskan peduli cofid19 tertulis nama Muhammad Herviano.
Keadaan ini diperparah lagi dengan adanya keterangan dari ibu Suratmi umur 42 tahun yang yang menuturkan bahwa suaminya dalam keadaan sakit stroke sudah 1 Tahun Lamanya, saya tidak bisa bekerja karena harus mengurus dan merawat suami dan anak yang masih sekolah di bangku SMA dan SD menurut keterangan suratmi pernah mengurus ke kantor Kelurahan dan menerima jawaban tidak ada datanya dan sampai saat ini tidak ada tindak lanjut.
Keadaan yang carut-marut dan tumpang-tindih ini disampaikan oleh beberapa tokoh masyarakat setempat bahwa dirinya merasa sangat prihatin dengan kejadian ini.Yang menjadi keprihatinan di antaranya bantuan yang tidak tepat sasaran membuat persepsi publik terkait kebijakan harus berubah dari positif menjadi negatif lagi pula penyaluran yang tidak terarah akan menjadi penyebab masyarakat tidak lagi memandang program Bansos secara positif dan dikawatirkan jika tidak ada perbaikan maka akan berujung pada konflik sosial di lingkup masyarakat tuturnya.
Tokoh masyarakat yang tidak berkenan di sebut namanya berharap agar pemerintah dapat memperbaiki data akurasi kelompok rentan. Dalam pelaksanaan program jaring pengaman sosial untuk menanggulangi dampak covid-19, perbaikan data ini diperlukan untuk mencegah munculnya konflik akibat kecemburuan sosial.
Antuk Lestari selaku Lurah Desa Harjosari sewaktu dikonfirmasi oleh awak media di kantornya 14/12/2020. menjelaskan bahwa kewenangan penyaluran Bansos adalah Dinas Sosial. Untuk lebih jelasnya Lurah meminta kepada awak media untuk datang ke dinas sosial nantikan lebih jelas dan terang benderang tegasnya. Terkait dengan penyaluran Bansos bahwa ada orang mampu menerima dibenarkan olehnya(lurah). pernyataan itu diterangkan oleh Antuk Lestari diruang kerjanya saat berita istana minta klarifikasi.Betul pada waktu itu ada yang protes mengatakan bahwa semuanya kena dampak,orang yang komplin, diterangkan sebenarnya punya aset milyaran tapi kenapa gak mau memahami, ya akhirnya kita kasih terangnya. mestinya kalau beliau tau apa yang saya kerjakan mestinya merasa kasihan lah.(SR)