Berita Istana TV Solo (Jateng) Blusukan Bagi Sembako di Gandekan, Begini Reaksi Gibran Ketika Bertem
Video dari PIMRED BERITAISTANA.ID Blusukan Bagi Sembako di Gandekan, Begini Reaksi Gibran Ketika Bertemu Lansia yang Stroke Menahun!
SOLO (JATENG) -Gibran Rakabuming Raka terus bergerak melakukan aksi kemanusiaan terlebih selama pandemi Covid-19, kali ini ia mengunjungi RT 04, RW 5, Sorogenen, Jagalan, untuk menyalurkan paket bantuan sembako.
Gibran datang sekitar pukul 14.30 WIB, di sana ia menyapa warga ramah, “Assalaammualaikum, Bapak-Ibu, sehat sedanten nggih?” tanyanya sambil mengatupkan tangan di dada dan menundukkan kepala. Warga pun tampak antusias dengan kedatangan pemilik Mangkokku itu, “Sehat-sehat mas, matur nuwun sampun rawuh,” ujar warga yang sudah tertib duduk di kursi yang ditata berjarak.Jumat (14/8/2020).
Tampak relawan Forsil mendampingi selama acara berlangsung. Warga pun juga antusias dengan kehadiran Gibran.
Bambang selaku Ketua RT setempat menyambut baik kedatangan pemilik Ternakopi itu.
“Ya, seneng sekali. Ini bisa membantu warga karena selama Covid-19, banyak yang kesusahan,” tuturnya.
Dalam blusukan kali ini, Gibran menyalurkan 75 paket sembako kepada warga, “Nanti apabila kurang silakan dilaporkan ya, Pak. Segera kami susulkan,” ungkap Gibran usai menyerahkan paket bingkisan sembako.
Selain itu, Gibran juga membesuk Sriyono (62), salah satu warga yang menderita stroke menahun.
Pertanyaan seputar berapa lama sudah menderita sakit hingga sudah melakukan terapi atau pengobatan kemana saja turut ditanyakan Gibran.
“Kalau Bapak berobat gak ada yang antar nanti bisa sampaikan ke Pak RT, biar kami antar dan dampingi Pak,” ujarnya.
Melihat kondisi Sriyono yang susah beraktivitas, Gibran pun berniat menyusulkan kursi roda.
“Nanti disusulin ya Pak, biar bisa dipakai jalan-jalan keluar cari angin,” ujar Gibran sembari menginstruksikan kepada timnya untuk mencatat data Sriyono terkait pengiriman bantuan.
Di kampung tersebut, para relawan juga akan melakukan penyemprotan cairan Disinfektan dan Fogging untuk mengantisipasi nyamuk Demam Berdarah.
Yudi selaku perwakilan Forsil menyebut penyemprotan dilakukan di wilayah-wilayah yang padat penduduk, warga pun bisa mengajukan giat penyemprotan di wilayah perkampungannya.
“Kami melakukan penyemprotan di 4 Kecamatan, yakni Laweyan, Banjarsari, Jebres, Pasar Kliwon. Kalau yang Kampung Sorogenen tadi sudah dilakukan. Kalau yang Gandekan ini menyusul, kita sasar yang padat penduduk, kawasan kumuh, tempat ibadah, sekolah dan pasar,” tandas Yudi menjelaskan.
Sebelum berpamitan, Gibran menyampaikan kepada Ketua RT 04 dan RW 05 setempat dirinya akan bersilaturahmi lagi dimasa yang akan datang.
“Saya izin nanti Insya Allah akan sowan ke sini lagi, apabila warga mau tahu visi misi saya, nanti ketika sudah waktunya, warga bisa bertanya,” jelasnya sambil undur diri.
Selama di lokasi, Gibran turut ditemani oleh anggota Gerakan Milenial Indonesia (GMI) Solo yang ingin mengetahui potret blusukan Gibran di perkampungan.
Sementara Madu selaku pengawas dalam sebuah koperasi produksi mayoritas dari kain perca ,UMKM mendorong pemerintah untuk mengarahkan APBN 2021 pada pemulihan sektor UMKM dan sektor padat karya. Menurut Madu, sektor UMKM semestinya memainkan peran krusial dalam program pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi Covid-19.
“Hampir 60 persen PDB nasional bersumber dari sektor UMKM dan 97 persen tenaga kerja nasional menggantungkan hidupnya dari sektor ini,” ujar Madu saat ditemui berita istana di gandekan RT 04 RW 05, Jumat (14/8/2020).
“Oleh karena itu, campur tangan pemerintah pada UMKM dengan memberikan program bantuan dan penguatan sangat diperlukan,” ujarnya.
Menurut madu, perhatian khusus pada pelaku usaha, termasuk UMKM dan sektor padat karya, di sisi supply side akan melengkapi program pemulihan ekonomi nasional pada demand side.
“Pada demand side, pemulihan yang dilakukan pemerintah agar memberikan penekanan pada upaya mengatasi penurunan derajat kesejahteraan rakyat yang meluas dan khususnya di kota solo, mengantisipasi meningkatnya angka kemiskinan dan pengangguran, mengantisipasi penurunan daya beli rakyat, PHK, berkurangnya pendapatan rumah tangga, dan menigkatnya rakyat yang membutuhkan bantuan sosial,” tutur Madu.(Sito)
Editor : Umy