VIRAL!!! Perusakan Tugu PSHT Kembali Terjadi di Sragen, Kali Ini Oknum Perusak Tugu Mengaku Disuruh
Video dari PIMRED BERITAISTANA.ID VIRAL!!! Perusakan Tugu PSHT Kembali Terjadi di Sragen, Kali Ini Oknum Perusak Tugu Mengaku Disuruh Oleh Seseorang
Berita Istana Sragen, Perusakan tugu pencak silat di Sragen kembali terjadi. Beberapa tugu dirusak dan patung dirobohkan. Tindakan perusakan ini memicu suasana wilayah Sragen menjadi memanas. Minggu(5/7/2020).
Beberapa wilayah di Kabupaten Sragen mencekam, pasalnya ada segerombolan pemuda melakukan aksi merusak beberapa tugu dan patung milik perguruan PSHT.
Didalam video yang ramai beredar ada aksi perusakan tugu di tiga wilayah yakni Kecamatan Gesi, Mondokan dan Sukodono. Menurut pengakuan dari salah satu oknum yang sudah tertangkap mengaku bahwa mereka disuruh oleh Waluyo. Dalam video yang berdurasi 09:00 detik tersebut sangat jelas, bahwa pergerakan perusakan tugu diperintah oleh Waluyo.
Salah satu warga Desa Blangu kecamatan Gesi menerangkan bahwa segerombolan pemuda tersebut datang pada siang hari dengan mengendarai sepeda motor dan bleyer-bleyer, mereka seketika merusak tugu milik PSHT.
“Kami sembunyi, karena kami takut kalau sampai ikut jadi sasaran. Mereka kebanyakan memakai kaos bertulisan Gasaks dibagian depan dan bendera salah satu perguruan. Datang berjumlah Ratusan, dengan mengendarai sepeda motor, seketika langsung merusak tugu secara membabi buta, bahkan warga yang kebetulan melintas dijalan juga dimaki-maki”. Paparnya.
Belum diketahui secara pasti apa motif tindakan perusakan tugu tersebut. Beberapa pengurus Ranting PSHT di Sragen sudah melakukan upaya meredam anggotanya untuk tidak terpancing emosi, karena akan menyerahkan kasus ini ke pihak yang berwajib.
Sementara itu pengurus PSHT di Sragen berharap agar kasus ini bisa ditindak tegas oleh aparat penegak hukum.
“Kami berharap kasus ini ditangani oleh Kepolisian dengan sungguh-sungguh, video sudah beredar banyak, di video juga ada sebuah pengakuan, jadi kami kira itu sudah bisa menjadi salah satu bukti untuk mengembangkan penyidikan. Kami yakin bahwa aksi tersebut memang ada dalang atau profokatornya.”. Terangnya. (Sugiyanto)
Editor : Arw