Kisah Nenek Sapem (74) di Banyumas Tak Pernah Mendapatkan Batuan
Video dari BERITAistanaCom Kisah Nenek Sapem di Banyumas Tak Pernah Mendapatkan Batuan
Rabu 27 Mei 2020 Penulis : Warsito / editor : Umi Foto Oleh : Sukirwan
Berita Istana Banyumas,–Di Indonesia, program bantuan yang salah sasaran dari pemerintah ibarat sebuah lagu lama yang terus berulang. Masalah itu selalu saja terjadi dan tak kunjung diperoleh solusinya.
Akibatnya, warga yang sangat membutuhkan tidak memperoleh bantuan, justru mereka yang secara ekonomi lebih mampu yang memperolehnya.
Inilah yang menimpa seorang nenek berusia 74 tahun bernama Mbah Sapem. Nenek yang tinggal di pelosok Karangbawang, Jawa Tengah itu tinggal di gubuk reyot.
Nenek Sapem yang lahir tahun 1946 hidup sebatang kara di rumahnya yang reyot di Kampung Karangbawang, RT 012 RW 03
005, Desa Karangbawang, Kecamatan Ajibarang , Kabupaten Banyumas Jateng. Rumah yang terbuat dari bambu dengan ukuran 2 x 4 sudah reyot dan genting sudah mulai bocor di beberapa titiknya.
Rumahnya terbuat dari anyaman bambu. Nenek Sapem tinggal seorang diri setelah suaminya meninggal dunia.
Selama ini, ia mengaku tak pernah mendapat bantuan apa apa dari program pemerintah.
Kondisi gubuknya pun memprihatinkan. Lantainya beralaskan tanah yang cenderung becek. Sinar matahari sinar menembus masuk ke dalam rumah melalui lubang atap yang bolong.
Untuk memberikan sekat antara tiap bagian rumah, Mbah Sapem hanya memanfaatkan kain bekas yang sudah sobek dan compang-camping. Kain sobek itu membatasi kamarnya dengan bagian dapur di gubuknya itu.
“Matur suwun sanget, taksih meniko kulo angsal bantuan sakeng pemerintah pusat rp.600 ribu , sak derenge dereng nate angsal bantuan. Gek kulo piantun sepuh piambak, bojo sampun sedo, (Terima kasih banyak, baru kali ini saya mendapat bantuan dari pemerintah pusat rp 600 ribu. Sebelumnya belum pernah dapat. Saya orang tua sendiri, Sejak suami meninggal dunia),” ujar mbah Sapem, sambil menangis di hadapan sumber di lapangan, Rabu 27 mei 2020.
Disisi lain Tokoh masyarakat Karangluwas rt 1 rw 6 desa karang kemiri, kecamatan Karangluwas, Kabupaten Banyumas, Sukirwan mengaku prihatin atas kondisi yang dialami Mbah Sapem. Ia menyayangkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di desa karangbawang tak tepat sasaran.
Banyak keluarga yang dinilai mampu malah menerima bantuan, sementara para lansia seperti Mbah Sapem tidak mendapatkan fasilitas apa-apa.
“Mbah Sapem sudah diajukan usulan untuk Rumah Tak Layak Huni (RTLH). Mudah-mudahan segera dapat,” ujar Sukirwan saat di konfirmasi melalui aplikasi WhasApp.
Sukirwan menjelaskan pemerintah desa tengah aktif dalam melakukan labelisasi penerima PKH di depan rumah warga yang terdaftar. Dari labelisasi yang dilakukan, terdapat temuan mengejutkan.
“Banyak masyarakat yang ekonominya kuat justru mendapat fasilitas. Saya harap ada peninjauan ulang terhadap pendataan PKH agar bisa tepat sasaran,” ujar Sukirwan.
(sito)